Pages

Ads 468x60px

About

Blogger news

Blogroll

Blogger news

1/18/2013

PROSEDUR PEMBERIAN OBAT TOPIKAL






A.PENGERTIAN
Ø  Obat tropikal adalah obat yang diberikan pada tempat-tempat tertentu pada kulit (Steven,1999)
Ø  Obat tropikal adalah obat yang diberikan kepada pasien melalui kulit (Depkes,1987)
Ø  Obat tropikal adalah obat yang diberikan pada kulit (Hidayat,2004)
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian obat tropikal adalah memberikan obat pada tempat-tempat tertentu pada kulit.
B.TUJUAN
Ø  Adapun tujuan pemberian obat tropikal antara lain :
Ø  Mempertahankan hidrasi peermukaan kulit, melindungi bagian atas kulit
Ø  Mengurangi iirtasi kulit lokal
Ø  Membuat anentesi lokal mengobati infeksi, abrasi atau infeksi
Menurut Djuanda (1993) kegunaan dan khasiat pengobatan tropikal didapat dari pengaruh fisik dan kimiawi obat-obat yang diaplikasidiatas kulit yang sakit.Pengaruh fisik antara lain:
Ø  Mengeringkan
Ø  Membasahi
Ø  Melembutkan
Ø  Lubrikasi
Ø  Mendinginkan
Ø  Memanaskan
Ø  Melindungi dari pengaruh buruk dari luar
Semua hal itu bermaksud untuk mengadakan homeostatis,yaitu mengembalikan kulit yang sakit dan jaringan disekitarnya ke keadaan fisiologik stabil secepat-cepatnya, disamping itu juga menghiangkan gejala-gejala yang mengganggu, misalnya rasa gatal dan panas. Dalam jangka waktu 20 tahun terakhir ini telah dikembangkan preparat-preparat topikal yang mempunyai khasiat kimiawi yang spesifik terhadap organisme di kulit.
C. KLASIFIKASI,INDIKASI,KONTRAINDIKASI,DAN CARA PEMAKAIAN
Pada pemberian obat secara topikal dapat digolongkan sebagai obat:
  1. Salep (lotion)
  2. Obat-obat tetes mata , hidung, telinga
(Steven, 1999)
Prinsip obat topika ecara umum terdiri atas 2 bagian:
  1. Bahan dasar
  2. Bahan aktif
1.Bahan dasar (Vehikulum)
Memilih bahan dasar obat tropikal merupakan langkah awal dan terpenting yang harus di ambil pada pengobatan penyakit kulit. Pada umumnya sebagai pegangan adalah pada keadaan dermatosis yang membasah dipakai bahan yang cair atau basah misalnya kompres dan pada keadaan kering dipakai bahan dasar padat, misalnya salep.
Secara sederhana bahan dasar dibagi menjadi :
1.      Cairan
Cairan terdiri atas :
1)      Solusio artinya dalam air
2)      Tingtura artinya larutan dalam alkohol
    Solusio dibagi dalam :
a)      Kompres ada 2 macam :
Ø  Kompres terbuka
Kompres permeabel yang terdiri dari beberapa lapisan kain kasa tipis yang bersifat absorben dan non iritan. Maksud kompres terbuka adalah penguapan dan absorpsi pada radang superfisial.
Indikasi : Dermatitis medidans dengan edema, eritema dan eksidema.  
Ø  Kompres tertutup
Ialah cara kompres yang tertutup dengan bahan impermeabel, misalnya plastik. Cara ini mencegah evaporasi, menahan panas, dan menyebabkan maserasi.
Indikasi  : proses inflansi yang dalam misalnya selulitis dan abses.
Cara mengompres :
Ø  Pakailah kain kompres yang halus, putih dan bersih.
Ø  Rendam kain ini kedalam cairan dan kain kompres
Ø  Kain bsah di letakan diatas lesi selama 1 menit dan diuangi 4-6 kali sehari. Kain kompres dapat dipakai lagi setelah di cuci dan dikeringkan.
Sewaktu mengompres jangan lakukan hal-hal berikut:
Ø  Jangan pakai kain kasa karena kasa terlalu kasar dan daya serap air terbatas.
Ø  Jangan mengompres terlalu lama karena cairan akan menguap sehingga konsentrasi zat aktif meninggi dan dapat merangsang lesi.
Ø  Jangan pakai kain kompres yang terlalu basah sehingga mengotori pakaian, srei, lantai, dan sebagainya.

Ø  Jangan berikan pengobatan kompres kepada orang yang tidak mempunyai kesempatan dan waktu untuk mengompres.
   Jangan terlalu banyak jenis kompres. Pilihlah 3    macam        kompres dan pelajrilah secara mendalam seluk-beluk kompres ini.
a)      Cairan kompres yang dipakai :
Ø  Sol.acid.boric.2-3%
Ø  Sol perm.kalic.1/10000-1/20000
Ø  Liq.burowi di encerkan 5 kali
Ø  Air dingin untuk mengurangi gatal
Ø  Larutan garam untuk membersihkan lesi.
b)      Rendam (bath), misalnya rendam kaki, rendam tangan
c)      Mandi (fullbath)
Prinsip pengobatan cairan adalah membersihkan kulit yang sakit dari dribris(pus),krusta dan sebagainya dan sisa-sisa obat tropikal yang pernah dipakai. Disamping ini terjadi perluakan dan pecahan vesikel, bula dan pustula. Hasil akhir pengobatan adalah keadan yang membasah menjadi kering, permukaan menjadi bersih sehingga microorganisme tidak dapat tumbuh dan mulai terjadi proses epitelisasi. Pengobatan cairan berguna untuk menghilangkan gejala rasa gatal, rasa terbakar, parestesi oleh bermacam-macam dermatosis.
2.      Bedak
Bedak dioleskan diatas kulit membuat lapisan tipis dikulit yang tidak melekat erat sehingga penetrasinya sedikit sekali.
Efek bedak ialah :
Ø  Mendinginkan
Ø  Anti inflamasi ringan karena ada sedikit efek vasdokontriksi
Ø  Anti pruritus lemah
Ø  Mengurangi pergeseran pada kulit yang berlipat
Ø  Proteksi mekanis
Kita memakai bedak terutama untuk daerah lipatan, misalnya di ketiak, di bawah mammae, daerah ingiuinal, intergluteal, atau seajari kaki. Ada bedak yang netral, tidak mengandung zat aktif  misalnya taklum venetum. Khasiatnya untuk mengurangi gesekan di daerah lipatan.
Bedak dapat mengandung zat aktif seperti :
Ø  Zat anti septik:acid.borik.2,oxyd,zinci5,talc,venet ad 100,mdsue.
Ø  Zat anti septik lain:viovorm 1%
Ø  Zat anti pruritik:mentol 0,2%-0,5%
Ø  Anti bakterial:tetrasiklin 3%,neomisin 0,2-0,5%
Ø  Fungsida:bedak daktarin,bedak pevary1

3.      Salap
Salap adalah bahan berlemak atau seperti lemak, yang pada suhu kamar berkonsistens, seperti mentega. Bahan dasar biasanya biasanya vasein tetapi dapat pula lanonin atau minyak.
     
D.PROSEDUR PEMBERIAN
1. Pada Kulit
Persiapan
Alat dan Bahan
Ø  Obat pada tempatnya
Ø  Kain kasa
Ø  Kertas tisu
Ø  Pengalas
Ø  Air sabun dan air hangat
Prosedur kerja:
a)      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b)      Cuci tangan
c)      Gunakan sarung tangan
d)      Bersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air hangat(bila terdapat kilit yang mengeras)atau air sabun
e)      Berikan obat sesuai indikasi dan cara pemakaian, seperti mengoleskan, mengompres.
f)        Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
g)      Catat prosedur dan respon pasien
2. Pada Mata
Prosedur ini dapat diberikan untuk persiapan pemeriksaan sruktur internal mata dan menghilangkan iritasi mata.
Persiapan
Alat dan bahan:
Ø  Obat pada tempatnya (tetes steril atau salep)
Ø  Plester
Ø  Kain Kasa
Ø  Kertas tisu
Ø  Balutan
Ø  Sarung tangan
Ø  Air hangat atau kasa pelembab
Prosedur Kerja:
a)      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b)      Cuci tangan
c)      Atur posisi pasien dengan kepala menengadahkan dan perawat disamping kanan pasien
d)      Gunakan sarung tangan
e)      Bersihkan daerah kelopak mata dan bulu mata dengan kapas pelembab dari sudut luar bulu mata kearah hidung, bila sangat kotor basuh dengan air hangat.
f)        Buka mata dengan menekan perlahan bagian bawah menggunakan ibu jari atau jari telunjuk diatas tulang orbita
g)      Teteskan obat mata diatas sakus konjungtiva sesuai dosis. Minta pasien untuk menutup mata dengan perlahan ketika menggunakan tetes mata
h)      Bila menggunakan obat jenis salep, pegang aplikator diatas tepi kelopak mata. Kemudian tekan tube hingga obat keluar dan berikan pada kelopak mata bawah. Setelah selesai anjurkan pasien untuk melihat kebawah.Secara bergantian,berikan obat pda kelopak mata bagian atas dan biarkan pasien untuk memejamkan mata.
i)        Tutup mata dengan kasa bila perlu
j)        Cuci tangn setalah prosedur dilakukan
k)      Catat prosedur dan respon pasien
3. Pada Telinga
Diberikan pada gangguan infeksi telinga khususnya pada telimga tengah.
Persiapan
Ø  Alat dan bahan:
Ø  Obat dalam tempatnya(tetes atau salep)
Ø  Penetes
Ø  Speculum telinga
Ø  Pinset anatomi dalam tempatnya
Ø  Plester  
Kain kasa
Kertas tisu
Balutan
Prosedur Kerja:
a)      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b)      Cuci tangan
c)      Atur posisi pasien dengan kepala miring ke kanan atau kekiri dengan daerah yang akan diobati, upayakan telinga pasien ke atas
d)      Uruskan lubang telinga dengan menarik daun telinga ke atas atau ke belakang (pada anak)
e)      Bil obat beupa tetes, teteskan obat pada dinding saluran untuk mencegah terhalang oleh gelembung udara dengan jumlah tetesan sesuai dosis
f)        Bila obat berupa salep, ambil kapas lidi dan oleskan salep.Kemudian masukkan atau oleskan pada liang telinga
g)      Petahankan posisi kepala selama 2-3 menit
h)      Tutup telinga dengan balutan dan plester
i)        Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
j)        Catat prosedur dan respon pasien
4. Pada Hidung
Ø  Pada pasien inflamasi hidung
Ø  Persiapan
Ø  Alat dan bahan:
Ø  Obat dalam tempatnya
Ø  Pipet
Ø  Specuum hidung
Ø  Pinset anatomi
Ø  Korentang dalam tempatnya
Ø  Plester
Ø  Kain kassa
Ø  Kertas tissu
Ø  Balutan
Prosedur kerja
a)      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b)      Cuci tangan
c)      Atur posisi pasien dengan cara
d)      Duduk dikursi dengan kepala tengadah kebelakang
e)      Berbaring dengan kepala pada tepi tempat tidur
f)        Berbaring dengan bantal dibawah bahu dan kepala tengadah kebelakang
g)      Berikan tetes obat pada masing-masimg lubang hidung
h)      Pertahankan posisi kepala tetap tengadah selama 5 menit
i)        Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
j)        Catat posedur dan rspon pasien



No comments:

Post a Comment

 
 
Blogger Templates