Pages

Ads 468x60px

About

Blogger news

Blogroll

Blogger news

1/18/2013

Tubektomi





Download versi lengkap disini

 A.     PENDAHULUAN
1.      Pengertian
a.       Kontrasepsi menetap ialah setiap tindakan pada kedua saluran reproduksi wanita yang mengakibatkan tidak akan mendapat keturunan lagi, atas permintaan yang bersangkutan.
b.      Sterilisasi menetap pada wanita adalah tindakan pada saluran telur  yang menghalangi pertemuan sel telur dengan sel sperma, sehingga wanita tersebut tidak mungkin hamil lagi ( M.Dikman A, 1980 )
c.       Kontrasepsi menetap pada wanita adalah suatu kontrasepsi permanen yang dilakukan dengan cara tindakan pada kedua saluran telur sehingga menghalangi pertemuan sel telur ( ovum ) dengan sel mani ( sperma ). ( Rustam Mochtar. 1995 ).
d.      Kontrasepsi menetap atau sterilisasi adalah metode kontrasepsi yang dilakukan dengan cara memotong  atau mengikat atau menutup tuba untuk menghambat pertemuan antara ovum dan sperma sehingga tidak terjadi sehingga tidak terjadi pembuahan
2.      Ciri – ciri kontrasepsi menetap
Kontrasepsi menetap / sterilisasi merupakan metode KB yang paling efektif , murah aman dan mempunyai nilai demografi yang tinggi. Kontasepsi menetap mempunyai cirri – cirri :
a.       Sifatnya relative permanent, artinya untuk melakukan rekanalisasi memerlukan waktu dan biaya.
b.      Perlu dilakukan konseling yang mantap karena metode ini sifatnyta permanen.
c.       Dalam jangka panjang relatif murah, aman dan tanpa komplikasi.
3.      Kontrasepsi menetap sebagian besar dilakukan pada saat wanita masih di dirawat di rumah sakit, yaitu pada saat  :
a.       Setelah melahirkan.
b.      Setelah keguguran.
c.       Bersamaan dengan tindakan yang menggugurkan kandungan.
d.      Pada saat operasi besar pada wanita diantaranya : bersamaan dengan operasi melahirkan atau operasi kandungan.
e.       Setiap saat dikehendaki.
Pelayanan kontrasepsi menetap pada wanita ini dilaksanakan di rumah sakit yang memiliki kamar bedah.
4.      Keuntungan dan kerugian
a.       Keuntungan : wanita yang menjalani kontrasepsi menetap akan mengalami dan mencapai klimakterium dalam suasanan alami.
b.      Memerlukan operasi dan waktu yang lebih panjang.


B.     INDIKASI STERILISASI
Indikasi berdasarkan usia dan jumlah anak :
1.      Mengikuti rumus 120 : yaitu perkalian jumlah anak hidup dan umur ibu, dapat dilakukan sterilisasi atas perstujuan  suami istri. Misal umur ibu 30 tahun dan jumlah anak yang hidup 4 hasil perkalianya adalah 120.
2.      Mengikuti rumus 100 ( jumlah anak x usia ibu = 100 )
a.       Umur termuda 25 tahun dengan 4 anak hidup.
b.      Umur 30 tahun dengan 3 anak hidup
c.       Umur 35 tahun dengan 2 anak hidup.
 Secara umum indikasi sterilisasi sebagai berikut :
1.      Indikasi Medis umum : yaitu adanya gangguan fisik atau psikis yang akan menjadi lebih berat jika wanita ini menjadi hamil lagi.
a.      Gangguan fisik :  tuberkulosis pulmonum, penyakit jantung penyakit ginjal, kanker payudara, multiple sclerosis, penyakit retikulosis dan sebagainya.
b.      Gangguan psikis: skizofrenia ( psikosis ), sering menderita psikose nifas dan lain – lain.
2.      Indikasi medis obstetrik : toksemia gravidarum yang berulang – ulang, seksiosesaria yang berulang – ulang, histerektomi obstetrik, dan sebagainya.
3.      Indikasi medis genikologik : pada kesempatan operasi ginekologi dapat pula dipertimbangkan sekaligus melakukan sterilisasi.
4.      Indikasi sosial ekonomi: adalah indikasi berdasarkan beban sosial ekonomi yang sekarang ini terasa bertambah lama bertambah berat.


No comments:

Post a Comment

 
 
Blogger Templates