Pages

Ads 468x60px

About

Blogger news

Blogroll

Blogger news

1/18/2013

SLE (Sistemisc lupus erythematosus)





Download versi lengkap disini
  1. Pengertian
§  SLE (Sistemisc lupus erythematosus) adalah penyakti radang multisistem yang sebabnya belum diketahui, dengan perjalanan penyakit yang mungkin akut dan fulminan atau kronik remisi dan eksaserbasi disertai oleh terdapatnya berbagai macam autoantibodi dalam tubuh
§  SLE adalah suatu sindrom klinis yang melibatkan banyak organ dan memberikan gejala klinis yang beragam. Etiologi serta patogenesis kelainan ini masih belum pasti, disertai fase remisi dan eksaserbasi pada satu atau beberapa organ, dan bersifat kronis adakalanya progresif pleomorfik. Perjalanan penyakit ini dapat ringan atau berat, secara terus menerus atau rekuren, menimbulkan kerusakan jaringan akibat proses radang yang ditimbulkannya

  1. Etiologi
Sampai kini penyebab pasti tidak diketahui. Namun gabungan antara faktor genetik dan lingkungan yang mendukung (stress) bisa dijadikan penyebab tercetusnya lupus. Tidak ada angka pasti yang bisa menunjukkan bahwa lupus bisa diturunkan, namun begitu diperkirakan orang yang memiliki keluarga berpenyakit lupus memiliki kemungkinan terkena lupus sebesar 5-12% lebih besar ketimbang orang normal. Sementara itu, ada beberapa penyebab yang memungkinkan munculnya lupus, termasuk cahaya ultraviolet, pemakaian obat dan antibiotic tertentu, infeksi atau virus, hormones & stress.


  1. Klasifikasi
Ragam Lupus pun bermacam-macam :
1.      Discoid lupus (Cutaneous lupus), merupakan lupus yang menyerang kulit,jarang menyerang organ laindan paling banyak ditemukan
2.      Systemic lupus merupakan jenis lupus yang paling sulit karena menyerang beragam sistem tubuh, termasuk kulit, darah, sendi, paru-paru, ginjal, jantung, otak dan sistem saraf
3.      Drug-induced lupus yang biasa muncul ketika seseorang meminum obat tertentu dan gejalanya bisa hilang setelah obat tersebut dihentikan pemakaianannya. Karenanya kita perlu waspada dalam mengkonsumsi obat, bahkan obat yang diberikan oleh dokter. Adalah bijaksana bila kita dan paramedic merujuk dan menelaah riwayat kesehatan yang kita miliki.

  1. Patofisiologi
Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan yang menyebabkan peningkatan autoantibodi yang berlebihan. Gangguan imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi antara faktor-faktor genetik, hormonal (sebagaimana terbukti oleh awitan penyakit yang biasanya terjadi selama usia reproduktif) dan lingkungan (cahaya matahari, luka bakar termal). Obat-obat tertentu seperti hidralazin, prokainamid, isoniazid, klorpromazin dan beberapa preparat antikonvulsan di samping makanan seperti kecambah alfalfa turut terlibat dalam penyakit SLE akibat senyawa kimia atau obat-obatan.
Pada SLE, peningkatan produksi autoantibodi diperkirakan terjadi akibat fungsi sel T-supresor yang abnormal sehingga timbul penumpukan kompleks imun dan kerusakan jaringan. Inflamasi akan menstimulasi antigen yang selanjutnya serangsang antibodi tambahan dan siklus tersebut berulang kembali.

  1. Manifestasi Klinis
1.      Sistem Muskuloskeletal
Artralgia, artritis (sinovitis), pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak, rasa kaku pada pagi hari.
2.      Sistem integument
Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang melintang pangkal hidung serta pipi. Ulkus oral dapat mengenai mukosa pipi atau palatum durum.
3.      Sistem kardiak
Perikarditis merupakan manifestasi kardiak.
4.      Sistem pernafasan
Pleuritis atau efusi pleura.
5.      Sistem vaskuler
Inflamasi pada arteriole terminalis yang menimbulkan lesi papuler, eritematous dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku serta permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan berlanjut nekrosis.
6.      Sistem perkemihan
Glomerulus renal yang biasanya terkena.
7.      Sistem saraf
Spektrum gangguan sistem saraf pusat sangat luas dan mencakup seluruh bentuk penyakit neurologik, sering terjadi depresi dan psikosis.


  1. Evaluasi diagnostik
Diagnosis SLE dibuat berdasarkan pada riwayat sakit yang lengkap dan hasil pemeriksaan darah. Gejala yang klasik mencakup demam, keletihan serta penurunan berat badan dan kemungkinan pula artritis, peuritis dan perikarditis.
Pemeriksaan serum : anemia sedang hingga berat, trombositopenia, leukositosis atau leukopenia dan antibodi antinukleus yang positif. Tes imunologi diagnostik lainnya mendukung tapi tidak memastikan diagnosis.

No comments:

Post a Comment

 
 
Blogger Templates